SEVENTCYBER.COM, KARANGAYAR – Korps Pembinaan Masyarakat Badan Pemelihara Keamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Korbinmas Baharkam Polri) menggelar pelatihan management pemeliharaan ayam petelur bagi 18 orang peserta asli dari Papua, bertempat di PT Sinar Pangan Mandiri Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar Jateng, Rabu (19/01/2022).
Pelaksanaan kegiatan yang merupakan bagian dari Program Binmas Ops Rasaka Chartenz 2022 tersebut dibuka secara resmi oleh Kakorbinmas Baharkam Polri Irjen Pol Suwondo Nainggolan.
Dalam sambutannya, Irjen Suwondo mengucapkan selamat datang kepada para peserta pelatihan serta terimakasih kepada Kapolres Karanganyar, _owner_ peternakan ayam Sdr. Sukanto Hadi dan stakeholder Kabupaten Karanganyar atas terlaksananya kegiatan ini.
Ia menjelaskan, bahwa program pelatihan ini adalah gelombang pertama. Sesuai rencana ada 4 pelatihan yang akan dilaksanakan yaitu peternakan Ayam, Peternakan Sapi, Peternakan Babi, dan pertanian Jagung.
Dengan digelarnya pelatihan ini, diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di Papua. Menurut Suwondo, tanah Papua sangat kaya sehingga sangat berpotensi dalam pelaksanaan pertanian dan peternakan yang unggul.
“Kita berharap begitu selesai dari pelatihan ini agar dikembangkan di daerah Papua, sehingga dapat meningkatkan perekonomian di Papua,” ujarnya.
Lokasi pelatihan diadakan langsung di peternakan ayam dengan harapan bisa langsung praktek, sehingga dapat memudahkan kepada siswa dalam pelaksanaan mengaplikasikan di kehidupan nyata.
“Kapolri berharap program pelatihan ini akan menjadi role model dan kita laksanakan sebaik mungkin,” tambah Kakorbinmas Baharkam Polri Irjen Pol Suwondo Nainggolan.
Dengan diadakannya program pelatihan tersebut disambut dengan antusias oleh para peserta yang dikirim dari 3 Kabupaten di Papua. Seperti yang diungkapkan oleh salah seorang peserta pelatihan dari Kabupaten Kerom bernama Bety Bella Elisabeth Dorothia.
Saat di mintai tanggapan, Bety menyampaikan, bahwa beternak ayam merupakan suatu hal yang baru bagi masyarakat Papua.
“Di Papua ada peternakan ayam, tapi ayam potong untuk konsumsi, bukan peternakan ayam petelur seperti disini. Sedangkan tingkat konsumsi ayam dan telur ayam oleh masyarakat di Papua cukup tinggi,” imbuhnya.
Bety bersama rekannya dari Kabupaten Waropen dan Paniai merasa senang dengan digelarnya program pelatihan tersebut.
“Dirinya berharap bisa menimba dengan baik materi pelatihan yang diberikan, sehingga bisa diterapkan dalam kehidupan keluarga dan masyarakat di Papua,” pungkasnya.
