SEVENTCYBER.COM – Puluhan masa aksi 69 warga masyarakat Desa Pagersari yang sudah berada di lingkungan Kantor Pemerintah Desa Pagersari Kecamatan Pagerageng Kabupaten Tasikmalaya, membubarkan diri, Selasa (06/09/2022).
Baca Juga : Aksi Mogok Masal Angkot, Polres Purwakarta Siagakan Mobil Polisi Angkut Para Penumpang
Koordinator AKSI 69 Ustadz Hilal FR ditemui saat akan meninggalkan Kantor Pemerintah Desa Pagersari kepada seventcyber.com mengatakan, bahwa aksi batal digelar hari dengan alasan keamanan.
Diantaranya kita akan mempertanyakan tentang dugaan mark up pembelian kendaraan BUMDes yaitu ada mobil Dumptruk dan SS Bak.
“Kemudian kebijakan-kebijakan Kepala Desa pun kita akan pertanyakan, mengenai Perdes bahkan hasil musyawarah tapi dibatalkan hanya dalam waktu singkat, yaitu tentang penghapusan urunan desa,” papar Ustadz Hilal.
Dulu sudah di musyawarahkan tapi menurut informasi yang kami terima, ada beberapa orang dari unsur Kewilayahan yang datang kepada Kepala Desa meminta untuk dibatalkan dan malam itu pun telepon ke Sekdes, dibatalkan. tambahnya.
Ia menjelaskan, alasan dibatalkannya aksi tentang keamanan tersebut adalah terlalu banyak yang hadir dari luar ‘Bukan Warga Desa Pagersari’ sehingga kami tidak bisa menjamin keamanan itu.
“Insyaallah untuk waktu depan kita agendakan kembali, jadi ini bukan batal tapi dipending. Belum tahu sampai kapan, kita serahkan kepada pihak BPD untuk menjadwalkan ulang,” imbuhnya.
lanjut Ustadz Hilal, harapan kami sangat sederhana, untuk perubahan Desa Pagersari kearah yang lebih baik.
“Kemudian kami pertanyakan juga kesanggupan dan kesiapan mengemban amanah untuk menjadi Kepala Desa, Perangkat, termasuk BPD dan unsur Kewilayahan. Kalau sudah tidak sanggup ya mundur saja,” tandasnya.
Dalam kegiatan tersebut mendapat pengawalan ketat dari anggota TNI dan petugas Kepolisian dari Polsek Pagerageung Polres Tasikmalaya Kota yang secara langsung dipimpin oleh Kapolsek AKP Erustiana.
