sEVENTcyber.com – Kepala Desa Kiarajangkung, Asep Wawan, S.Sos, secara resmi membuka kegiatan Musyawarah Desa (MUSDes) fasilitasi rembuk stunting skala Desa, di Aula Desa Kiarajangkung, Kecamatan Sukahening, Kabupaten Tasikmalaya, Jum’at (20/06/2025) siang.
Pelaksanaan MUSDes tersebut dihadiri Camat Sukahening Ucu Mulyana, S.IP, dan Danposramil Sukahening Koramil 1207 Cisayong Serka Agus Ramdani, serta di hadiri para Kader Posyandu. Dengan menghadirkan narasumber Programer Gizi dari UPT Puskesmas Sukahening, Intan Cahya Hermalia, S.KM.
Alhamdulillah pada hari ini kita bisa melaksanakan program rembung stunting, dimana program ini menjadi kegiatan APBDes (Anggaran Pendaapatan dan Belanja Desa) Desa Kiarajangkung tahun 2025.
“Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini bisa menambah wawasan kita semua,” ujar Asep mengawali sambutannya.
“Kemudian menambah pengetahuan, yang mana nantinya semua kader yang hadir dalam kegiatan ini bisa menularkan, serta mengaplikasikan kepada masyarakat luas melalui program Posyandu yang setiap bulan kita selenggarakan,” sambungnya.
Lebih lanjut, Kepala Desa mengatakan, tentunya kita juga memaklumi bahwa di Desa Kiarajangkung tidak berhenti setiap tahun ada saja stuntingnya.
“Nah ini juga merupakan PR kita semua, bagaimana caranya agar stunting ini bisa nol di Kiarjangkung dan ini akan membuat pekerjaan kita bertambah,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, untuk itu kami mulai bulan depan akan menyusun Rencana Kegiatan Pembangunan Desa (RKPDes) tahun 2026. Saya mohon kepada semua Kader, kegiatan setiap bulan ada data-data perkembangan pemeriksaan untuk bayi dan balita.
“Semoga data-data itu bisa disiapkan secepat mungkin karena kami dikejar target, bulan September itu harus sudah selesai,” imbuh Asep.
Tahapan RKP itu, terang Kepala Desa, biasanya dimulai dari penggalian gagasan melalui musyawarah dusun. Musyawarah dengan Pemerintah Desa, anggota BPD perwakilan dari Kedusunan tersebut untuk merencanakan pembangunan apa saja disesuaikan dengan RPJMDes yang sudah kita susun bersama-sama.
“Nah, kemudian yang menjadi prioritas kami di tahun 2026 itu adalah tentang penganggaran stunting. Jadi harus bagaimana cara menyikapi stunting ini, baik menambah pengetahuan Ibu bayi dan balita,” paparnya.
Berharap kepada para Kader agar pendataan orang yang stunting secepatnya dilakukan, jangan sampai kejadian seperti waktu-waktu ke belakang.
“APBDes sudah deal, sudah ketuk palu susah untuk dirubah lagi ternyata stuntingnya itu bertambah,” tandas Asep.
Kepala Desa, Asep menambahkan, itu biasanya suka muncul kecemburuan sosial. Jadi harus ada edukasi dari ibu-ibu Kader kepada orang tua bayi dan balita tersebut.
“Akhir bulan Juli Pemerintah Desa sudah mendapat data yang stunting saat ini untuk merencanakan program di tahun 2026, dan apabila sudah ada nanti disesuaikan dengan anggaran,” pungkasnya.