Wakapolres Tasikmalaya Kota Hadiri Reuni Hamida ke- 45

Sementara itu, ketua umum Hamida Indonesia, KH. Dudung Abdulah Faqih mengatakan, Hamida adalah wadah berhidmat bagi para alumni Miftahul Huda, kita dituntut berfikir sistematis dan bergerak dinamis. Yang di baca saat ini adalah menjadi cakrawala, carilah ilmu di setiap sudut untuk jadi tuntunan hidup, dan terus lah mencari sampai ajal, itu lah hakikat reuni.

“Menuntut kita untuk selalu dewasa, mari berfikir jangan lupa berdzikir dan jangan lupa ikhtiar. Arti reuni Hamida adalah himpunan sebuah media, tempat berexpresi kelompok yang telah di proses dalam satu kancah, Alumni merupakan alumnus/ orang yang telah keluar dari pada proses, bagaimana caranya menjadi alumni yang baik menjadi guru dari santri-santri, reuni untuk menyadarkan akan sadar terhadap guru dan menyampaikan Miftahul Huda satu warna satu perjuangan,” paparnya.

Dilanjutkan degan amanat Pimpinan Umum Ponpes Miftahul Huda KH. Asep Maosul Affandi, dan KH. Abdul Aziz Affandi tamu yang sangat luar biasa datang dari Papua bisa hadir pada kesempatan reuni, terbentuknya Remida (Relawan Miftahul Huda) berawal dari para relawan menyaksikan Youtube, tanya pada diri sendiri apakah Fuzzel guru sudah benar, menceritakan sejarah perjuangan berdirinya Pondok pesantren, Alloh SWT tidak membuat satu namun menyuruh untuk bersatu, masih banyak yang mengatasnamakan Pondok Pesantren Miftahul Huda, yang mengadu domba KH. Asep Maosul Affandi dan KH. Abdul Aziz Affandi maka di bentuk Hamida Berdaulat dan Untuk Menciptakan kedaulatan para alumni di haruskan untuk mengikuti reuni.

Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP SY Zainal Abidin, S.IK, melalui Kapolsek Manonjaya AKP Endang Wijaya, S.Sos, memerintahkan semua Personil Polri yang terlibat dalam kegiatan reuni Hamida ke 45 agar melaksanakan pengamanan dan bisa hadir di tengah-tengah masyarakat.

POLRES TASIK KOTA
SY ZAINAL ABIDIN. S.IK