SEVENTCYBER.COM — Pemerintah Desa Kiarajangkung menggelar peningkatan kapasitas dan refresing Kader Posyandu, di Gedung Olah Raga (Gor) Desa Kiarajangkung, Kecamatan Sukahening, Kabupaten Tasikmalya, Rabu (10/07/2024).
Kegiatan peningkatan kapasitas tersebut secara resmi dibuka oleh Kepala Desa (Kades) Kiarajangkung Asep Wawan, S.Sos, dengan menghadirkan narasumber Camat Sukahening Ucu Mulyana, S.IP, Programer Gizi Puskesmas Sukahening Intan Cahya Hermalia S.KM, dan Bidan Desa serta dihadiri oleh para Kader Posyandu Desa Kiarajangkung.
Dalam sambutannya, Kades Kiarajangkung Asep Wawan meminta agar Bidan Desa stembay di Desa, karena kalua Kader itu merupakan relawan.
Ia juga mengeluh, padasaat pendataan IDM (Indek Desa Membangun) salah satunya (syarat untuk pengukuran IDM) meminta data stunting, sampai saling lempar.
Pada kesempatan itu, Asep Wawan berjanji akan menaikan lagi insentif Kader Posyandu di tahun 2025 asal tidak ada stunting di Desa Kiarajangkung. Para Kader pun serempak menjawab, siappp.
“Yang kedua ada PMT (Pemberian Makanan Tambahan) dan yang ketiga ada pembinaan,” ungkapnya.
Kades Kiarajangkung Asep Wawan menghimbau kepada para Kader Posyandu, agar padasaat mengukur dan menimbang balita itu harus akurat.
“Karena stunting itu salah satunya dari pola asuh, ada yang benar-benar kurang mampu, serta bisa saja akibat kekurang telitian dalam pola ukur dan timbang,” ucapnya.
Sementara itu, Camat Sukahening Ucu Mulyana mengaku setuju dengan tema kegiatan ini ‘Peningkatan Kapasitas dan Refresing Kader Posyandu’, kenapa tidak outdoor?
“Penemena yang hari terjadi stunting menjadi penomena nasional, salah satunya di Desa Kiarajangkung. Yang harus disikapi adalah, kenapa lokus stunting terjadi di Kiarajangkung?,” ujarnya.
“Bukan menganggap kinerja Kader jelek, terang dia, salah satunya pola asuh, dan lainnya, pengukuran dan penimbangan,” sambung Ucu.
Kemudian, Camat Sukahening menceritakan padasaat dirinya ditimbang (menimbang badan) di Kampung Cimulya Desa Kiarajangkung, berat badannya berbeda dengan hasil ditimbang di daerah lain.
“Jangan-jangan timbangan itu yang tidak tepat, dan tata cara pengukurannya? Coba alat timbang di instal semua!,” tandasnya.
Camat Sukahening mengintursikan kepada Ahli Gizi Puskesmas Sukahening dan Bidan Desa untuk mengecek alat ukur dan timbangan.
Jangan-jangan timbangan ini yang mengakibatkan menjadi lokus? Kalau Desa Kiarajangkung jadi Lokus Stunting itu ngeri, ini Desa Mandiri.
“Nanti pada di Milangkala Kabupaten Tasikmalaya yang ke -392 tahun 2024 tidak akan mengadakan lomba senam dan lain-lainnya, tapi akan mengadakan lomba Kader Terbaik,” pungkas Ucu Mulyana.