Bupati meminta dukungan KTNA Nasional untuk menyampaikan kebutuhan ini ke Kementerian Pertanian RI agar dilakukan normalisasi sungai dan perbaikan infrastruktur irigasi.
“Jika permasalahan air di wilayah Lakbok bisa diselesaikan, maka petani bisa panen 2 hingga 3 kali setahun. Dalam waktu dekat, Ciamis sangat mungkin mencapai swasembada pangan,” imbuhnya.
Menurut Herdiat, selain fokus pada padi, potensi Ciamis dalam komoditas lain seperti jagung, ikan, dan daging ternak.
“Saat ini, Ciamis merupakan salah satu daerah penyuplai daging terbesar kedua di Jawa Barat,” ucapnya.
Bupati Ciamis, Herdiat mengajak semua pihak untuk menjaga kolaborasi lintas sektor, yakni Pemerintah, akademisi, swasta, dan masyarakat.
“Pertanian adalah fondasi utama kehidupan. Tanpa petani, kita tidak punya apa-apa. Karena itu mari kita bangun sektor pertanian yang lebih kuat, mandiri, dan membanggakan,” ujarnya.
Kegiatan yang mengusung tema “Dengan Rembug Utama dan Expo KTNA Kita Tingkatkan Kemandirian untuk Mencapai Swasembada Pangan Melalui Pertanian yang Berkelanjutan” tersebut diikuti oleh 1.500 peserta lebih, yang terdiri dari perwakilan KTNA Kecamatan se-Kabupaten Ciamis, Kelompok Tani, Penyuluh Pertanian, pelaku UMKM pertanian, tokoh pemuda tani, hingga organisasi masyarakat.
Puluhan stan dari perwakilan Kecamatan memamerkan produk unggulan, hasil olahan pertanian, inovasi teknologi tepat guna, hingga kreasi UMKM tani lokal. Expo ini menjadi ruang promosi, edukasi, dan jejaring antara petani, pelaku usaha, penyuluh, dan masyarakat umum.
Rembug Utama dan Expo KTNA 2025 ini dihadiri oleh unsur Forkopimda, para Kepala OPD, Camat se-Kabupaten Ciamis, serta para tamu undangan dari instansi vertikal, tokoh masyarakat, dan tokoh perempuan, juga turut hadir Ketua KTNA Nasional.
Usai membuka kegiatan, Bupati Ciamis beserta jajaran mrmyambangi stan-stan pameran pertanian dari semua Kecamatan.