Pemerintah Kecamatan Cisayong Tampung Aspirasi Masyarakat Sukasetia

Menanggapi hal tersebut Sekmat Cisayong, Rijal Huda mengatakan, terkait peran Dinas Pertanian dalam mendukung para petani di lingkungan Desa Sukasetia, selama ini memang koordinasi antara dinas hampir semua dinas itu berjalan sendiri-sendiri, sampai ke tingkat kecamatan hanya memberikan informasi secara umum itu pun tidak.

Oleh karena itu kami evaluasi tahun ini sengaja mengumpulkan bapak ibu agar kita itu tahu betul setiap dinas masing-masing, Pemerintahan Kecamatan itu tahu kondisi sebenarnya di bawah seperti apa? Termasuk salah satunya hari ini turun, bahwa artinya untuk Dinas Pertanian ini belum maksimal dalam membimbing para petani.

“Ini akan jadi catatan kita, tahu karena kita keliling itu baru di tujuh desa, seperti kemarin sebagian besar yang dikeluhkan itu mengenai bantuan PKH dan sejenisnya,” ungkap Rijal.

Ia menjelaskan, jika sudah beres Monev ini sekitar 2 mingguan lagi di minggu berikutnya kita jadwalkan satu persatu akan kita bahas dengan Dinas-dinas terkait.

“Mengenai ketahanan pangan itu sebetulnya tidak hanya berbicara masalah padi atau jagung saja akan tetapi di program ini 20% itu sebetulnya bebas-bebas aja sih, selama itu ada kaitannya dan turunan dengan ketahanan pangan. Mungkin program ini dari pusat itu direncanakan agar ada korelasinya dengan program Makan Bergizi Gratis,” imbuhnya.

Sekmat Cisayong menegaskan, program ketahanan pangan ini bukan hibah tapi sifatnya penyertaan modal yang dikelola oleh BUMDes agar Desa mempunyai keuntungan (Pendapatan Asli Desa/PADes) dan keuntungannya itu bisa kembali lagi untuk masyarakat itu sendiri.

“BUMDes harus menyeleksi dari segi analisa usahanya kelompok-kelompok yang mengajukan bantuan permodalan tersebut,” pungkas Rijal.

Baca Juga  Pisah Sambut Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Tasikmalaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *