SEVENTCYBER.COM – Pemerintah Desa Sukasukur menerima tim pembinaan administrasi dan Monitoring Evaluasi (Monev) Dana Desa tahun anggaran 2024 dari Pemerintah Kecamatan Cisayong, di Gor Desa Sukasukur, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (17/02/2025).
Tim Monev yang dipimpin oleh Camat, Ayi Mulyana Herniwan, S.E., M.SI, bersama Sekmat Cisayong Rijal Huda, S.IP., M.SI, didampingi Danramil 1207 Cisayong Kapten Inf. Lulus Rahayu tersebut secara langsung disambut oleh Kepala Desa Sukasukur Herlan, S.H.
Selain pembinaan administrasi dan Monev, Camat dan Sekretaris Kecamatan (Sekmat) menggelar diskusi, dan menampung aspirasi dari RT, RW dan BPD Sukasukur.
Dalam sesi diskusi atau tanya jawab itu, RT 001 menyampaikan keluhan terkait ketersediaan pupuk, dan RT yang lainnya menambahkan tentang susahnya membuat Kartu Tani, serta mempertanyakan fungsi Kelompok Tani.

Kepala Desa Sukasukur, Herlan menjelaskan, kemarin saya sudah koordinasi, bahkan Insyaalah yang untuk program ketahanan ini kolaborasi dengan Gapoktan.
Namun, terang Herlan, kendalanya Gapoktan itu kebawahnya bisa dibilang mati suri, jadi Kelompok Tani itu tidak aktif dan kelompoknya juga dari dulu itu-itu saja.
“Bahkan kalau mau membuat Kelompok Tani yang baru itu tidak boleh karena harus ada persyaratan tertentu, artinya mungkin mau tidak mau harus mengaktifkan kelompok yang sudah ada,” paparnya.
“Kebetulan kelompok itu, ada Ketua tapi tidak ada anggotanya dan atau ada anggota tidak ada ketua. Saat ini Insyaallah saya sama Gapoktan mau membenahi dulu permasalahan Kelompok Tani,” tambahnya.
Ia menjelaskan, kalau KWT (Kelompok Tani Wanita) Alhamdulillah itu sepertinya akan berkembang pesat, bahkan Kelompok Tani kalah. KWT di kita (Desa Sukasukur) salah satunya ada yang sudah juara nasional.
Kepala Desa, Herlan menegaskan, kamarin juga terkait pupuk terbahas. Mudah-mudahan nanti dari program Ketahanan Pangan bisa dianggarkan oleh BUMDes untuk pengadaan pupuk, tapi harus ada berkolaborasi dengan para petani dan jangan sampai susah bayarnya.
“Insyaallah hal tersebut akan dibenahi, mudah-mudahan ini menjadi solutif, serta nanti saya bersama pak Camat koordinasi, termasuk meminta saran dari Kepala BPP (Balai Penyuluh Pertanian),” pungkasnya.