Setiap Kecamatan bervariatif, terang Cecep, ada yang masih berada diangka 20% ke atas, ada yang dibawah 15%, tapi rata-rata masih diatas 20%.
“Maka untuk ikhtiar yang tadi saya sampaikan, target tahn 2023 akhir ini bisa menekan mencapai di angka 14%, dan mudah-mudahan di tahun 2024 tidak ada lagi stunting baru, itu adalah Bumilnya harus diperhatikan baik dari aspek-aspek asupan makananya atau dari kesehatan lingkungan dimana mereka tinggal,” paparnya.
Baca Juga : Panwaslu Kecamatan Rajapolah Gelar Sosialisasi Peran Masyarakat Dalam Pengawasan Partisipatif
lanjut ketua TPPS Kabupaten Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin, terutama Pak Camat sebagai Ketua TPPS Kecamatan punya perangkat ada Kampus (Kepala Puskesmas), ada ahli gizi di Kecamatan. Para Kepala Desa sebagai pembina TPPS, Ibu Kadesnya sebagai ketua TPPS di level desa punya pasukan ada TPK Aktif pemdamping keluarga, dan masing-masing tim itu ada 3 orang anggota, rata-rata perdesa tadi saya tanya rata ada 4 tim, berarti rata-rata perdesa 12 orang yang medampingi keluarga yang mempunyai potensi stunting.
“Maka saya punya keyakinan semua potensi ini bisa diiterpensi dengan program yang ada, baik di level Kabupaten atau di level dsa. Insyaalloh dengan data yang presisi, dengan data yang benar akan menghadirkan kebijakan yang benar,” tandasnya.