SEVENTcyber.com – Saksi Paslon 01 dan 03 pada Pemilihan Suara Ulang (PSU) Bupati dan Wakil Bupati Tasimalaya pasca putusan MK, walkout dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil pemungutan suara tingkat Kecamatan Sukahening, Senin (21/04/2025) siang.
Saksi Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya nomor urut 03 (Hj. Ai Diantani-H. Iip Miptahul Paoz), Dodi Ruswandi menyampaikan, bahwa alasan keluar dari rapat pleno tersebut adalah, saya melihat sebelum proses pemilihan ada indikasi kecurangan yang dilakukan oleh Paslon tertentu, seperti money politik dan sebagainya.
“Yang kedua, saya melihat kotak suara ada logo PSU-nya, sementara di kertas surat suara tidak ada, dan masih tertera tahun 2024, seharusnya ada pemungutan suara ulang Bupati dan Wakil Bupati 2025,” tandas Dodi kepada awak media saat keluar meninggalkan tempat dilaksanakannya rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil pemungutan suara ulang tingkat Kecamatan Sukahening, di Gor Desa Sukahening, Kabupaten Tasikmalaya.
Sementara itu, Ketua Panwascam Sukahening, Edi Supardan mengatakan, ya kami sebagai Panwascam tidak bisa melarang itu haknya dia, mau menandatangani atau tidak itu tergantung kebijakannya seperti apa dari PPK.
“Kalau untuk Panwascam sudah melaksanakan pengawasan untuk melihat apakah ada kecurangan atau dari surat suaranya ada yang lebih itu dikembalikan, berarti hampir semua surat suara di PPS pas dengan yang dibutuhkan sesuai dengan DPT,” ungkapnya.
Saat ditanya mengenai ada tidaknya laporan dugaan money politik. Itu ada cuma bukan berbentuk laporan, terang dia, cuman informasi awal dari Medsos tapi setelah ditelusuri ke tempat yang di tik tok itu ternyata diinvestigasi tidak ada, mungkin itu cuma mengalihkan isu, bisa.
“Investigasi dilaksanakan dengan Kordiv Penindakan, dengan Asdiv Penindakannya ke lapangan yang disebutkan itu,” papar Edi.
Ketua Panwascam menambahkan, laporan secara resmi ada itu terkait minyak (Goreng), setelah dipanggil Terlapor dan Pelapornya ternyata akhirnya islah. Alasannya mungkin, satu karena tetangga. Terus minyaknya itu saya ambil semua supaya tidak diedarkan lagi di masa-masa tenang, dalam bentuk pencegahan ya otomatis kami ambil dulu barangnya.
“Jumlah minyak yang diamankan kurang lebih ada 50 botol, itu ada satu yang berbicara adalah shodaqoh dari 02 (Paslon Bupati-Wakil Bupati Tasikmalaya, H. Cecep Nurul Yakin-H. Asep Sopari Al-Ayubi) begitu,” pungkas Edi.