SEVENTCYBER.COM, CIAMIS – Wakil Bupati (Wabup) Ciamis Yana D Putra menyampaikan, apresiasi setinggi-tingginya pada Desa Mekarsari dengan telah dibukanya destinasi wisata.
“Atas nama pribadi dan Pemerintah, saya sangat mengapresiasi sekali kepada Kepala Desa Mekarsari yang telah mampu membuka destinasi Wisata Bukit Meralaya ini,” ungkap Yana dalam sambutannya saat me-Launching Destinasi Wisata Bukit Meralaya di Desa Mekarsari Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis Jabar, Minggu (09/01/2022).
Yana mengatakan, masyarakat terkadang keliru mengartikan antara Desa Wisata dengan destinasi atau objek wisata.
“Perlu dipahami bahwa antara desa wisata dan destinasi wisata itu berbeda, di Desa wisata ada destinasi wisata. Tapi setiap destinasi wisata itu, belum tentu desa wisata,” imbuhnya.
Desa wisata adalah dimana suatu desa betul-betul menjadikan kawasan wisata. Diantaranya dalam bentuk memberikan kenyamanan, pengalaman kepada pengunjung atau wisatawan dengan disuguhkan suasana desa. tamahnya.
Menurut Wabup Yana, terdapat beberapa sarat mutlak agar suatu desa menjadi Desa Wisata, sarat yang pertama adalah adanya partisipasi dari seluruh masyarakat.
“Jadi budaya pariwisata dan kultur wisata itu harus benar-benar terbangun, masyarakat harus punya mental wisata, dari partisipasi masyarakat sehingga akan membangun karakter budaya,” paparnya.
Kemudian, terang Dia, sarat yang ke dua adalah menggali potensi yang ada salah satunya dengan memperhatikan potensi lokal yang ada di desa dan kemudian mengembangkannya.
“Jika potensi suatu desa adalah di bidang pertanian maka kembangkan potensi tersebut, jangan malah beralih ke bidang industri,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Wabup Ciamis Yana D Putra menyerahkan sertifikat penghargaan Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kemenparekraf RI untuk Desa Mekarsari.
“Dengan diraihnya penghargaan anugrah desa wisata dari Kemenparekraf ini, semoga menjadi motivasi untuk lebih menggali dan mengembangkan potensi yang ada di Desa Mekarsari,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Panitia penyelenggara Wendri Galih Bahtiar mengatakan destinasi wisata tersebut dibangun sejak tahun 2019 dengan mengandalkan potensi yang ada.
“Sampai saat ini kami hanya mengandalkan potensi yang ada dari Desa dan belum terpikirkan untuk krjasama dengan pihak lain atau investor,” ucapnya.
lanjut Wendri, masih banyak target dan harapan untuk dapat mengembangkan destinasi wisata ini, salah satunya menjadikan wisata tersebut dengan berbasis masyarakat.
“Kami ingin masyarakat dapat ikut terlibat, ketika Bukit Meralaya ini dapat berkembang maka diharapkan juga laju ekonomi masyarakat akan semakin tumbuh,” pungkasnya.