Kapolres Tasikmalaya Kota mengatakan, adapun beberapa kasus yang paling menonjol sepanjang tahun 2024 di antaranya, penganiayaan di Leasing yang terjadi pada 26 Maret 2024 sekira pukul 12.22 WIB. Yang mana terlapor datang hendak menanyak mobil yang ditaril Leasing, namun suasana memanas dan terlapor memukuli korban kebagian kepala. Kasus ini dijerat pasal 351 Jo 170 KUHPidana dengan kekerasan secara bersama-sama.
“Selain itu peristiwa lainnya terjadi pada Rabu 10 April 2024, ketika korban terjatuh dari sepeda motornya, setelah menabrak trotoar. Pelaku menghampiri korban, memukulnya, dan membakar sepeda motor milik korban. Kasus ini juga dijerat Pasal 351 Jo 170 KUHP,” tandasnya.
“Dan ada juga kasus penganiayaan berujung kematian yang terjadi di Jalan Letjen Mashudi, Kecamatan Cibeureum. Yang mana, korban mengendarai sepeda motor melintasi para terlapor, korban dipukul hingga terjatuh dan terlapor kemudian memukuli dengan batang kayu, yang mengakibatkan satu korban luka-luka dan satu meninggal dunia. Kasus ini dijerat Pasal UURI NO.1 TAHUN 1946/170 Tentang Perlindungan Anak / Aniaya Dan Pengeroyokan Hingga Meninggal Dunia Perlindungan Anak/ Penganiayaan,” tambah AKBP Joko Sulistiono.
Lebih lanjut, Kapolres AKBP Joko Sulistiono menyampaikan, bahwa penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan obat-obatan terlarang masih menjadi kasus yang mendapat perhatian khusus jajarannya.
“Selama tahun 2024 Satuan Reserse Narkoba telah berhasil melakukan pengungkapan kasus yaitu, Narkotika (Shabu, Ganja, Tembakau Sintesis, Ekstasi), 52 kasus, Psikotropika (Pil Benzodiazepham), 12 kasus Obat Keras Tertentu, 21 kasus. Tersangka yang berhasil diamankan dari total 85 kasus diatas adalah sebanyak 105 orang,” ucapnya.
Pihaknya berkomitmen untjluk terus menjaga kondusifitas wilayah dengan mengutamakan profesionalisme dan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Dengan berbagai upaya ini, kami berharap dapat menekan angka kriminalitas sekaligus menciptakan rasa aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat di Kota Tasikmalaya” tuturnya.
