Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu

Sementara itu, Kapolres Indramayu, AKBP Fajar Gemilang menjelaskan, R merupakan seorang residivis. Setelah melarikan diri hingga ke Surabaya, keduanya ditangkap saat berencana kabur menjadi anak buah kapal.

“Pihaknya juga masih mendalami apakah R berencana membunuh semua korban atau hanya diawali oleh R,” imbuh Fajar.

Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Muchammad Arwin Bachar menambahkan, korban dan pelaku sebenarnya saling kenal.

“Hubungan korban dan pelaku hanya saling kenal dan pernah bekerja bersama dengan salah satu korban di salah satu bank,” ucapnya.

Warga sekitar menjadi saksi pertama yang menemukan tanda-tanda keberadaan jasad korban. Ema (55), kerabat korban, mencium bau busuk dari arah rumah.

“Awalnya kami curiga karena keluarga Sachroni tidak bisa dihubungi sejak beberapa hari. Rumah juga sepi tanpa aktivitas,” kata Ema.

Kecurigaan makin kuat saat ia bersama tetangga mendobrak pintu rumah. Dari arah belakang, tercium bau menyengat dari gundukan tanah di bawah pohon nangka.

“Pas dilihat lebih dekat, terlihat kaki manusia muncul dari tanah. Itu jasad Haji Sachroni. Saya langsung minta tolong,” sambung Ema.

Polisi masih mendalami kemungkinan adanya pelaku lain dalam kasus yang mengguncang warga Indramayu ini.