SEVENTCYBER.COM – Pemerintah Kecamatan Cisayong menampung aspirasi dan keluhan masyarakat yang disampaikan oleh Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan BPD Sukasetia, di Gor Desa Sukasetia, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (13/02/2025).
Selain itu, Pemerintah Kecamatan Cisayong juga melaksanakan pembinaan administrasi dan Monitoring Evaluasi Dana Desa tahun anggaran 2024 kepada Pemerintah Desa Sukasetia.
Dalam sesi tanya jawab untuk menampung aspirasi dari masyarakat tersebut dipimpin langsung oleh Camat Cisayong, Ayi Mulyana Herniwan, S.E., M.SI, bersama Danramil 1207 Cisayong Kapten Inf. Lulus Rahayu, Sekmat Rijal Huda, S.IP., M.SI, dan Pendamping Desa serta dihadiri Kepala Desa Sukasetia Tatang Saputra, Babinsa dan Babinkamtibmas.
Anggota BPD Sukasetia, Dedi menyampaikan beberapa pertanyaan terkait program ketahan pangan dan keluhan atas kurangnya pembinaan dari petugas penyuluh pertanian.
“Saya di Lembaga selaku BPD, di masyarakat selaku petani dan Poktan, ada beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan yang tadi telah disampaikan oleh pak Camat, juga Pak Kuwu (Kepala Desa) dan pak Danramil terkait program ketahanan pangan sebagai program yang sekarang sedang diutamakan,” ungkapnya.
Pertanyaan yang pertama, terang dia, kebetulan di tahun 2025 ini untuk ketahanan pangan dialokasikan yang sudah ditentukan dari dana desa yang 20% itu mutlak harus melibatkan BUMDes. Tadi pak Kuwu sampaikan bahwa ketahanan pangan ini hanya untuk orang-orang yang siap bertanggung jawab, paling tidak tanggung ganti karena harus mengembalikan.
“Kedua tentang komoditi, kami di Sukasetia ini tidak mutlak ke satu komoditi karena berbagai wilayah itu berbeda-beda potensi. Salah satu contoh di Kampung Sukananjung tipis kemungkinan untuk menanam jagung, mungkin hanya padi dan ikan. Kalau dipaksakan harus kesatu komoditi saya menjamin Insya Allah tidak akan berhasil,” paparnya.
Selain itu, saya atas nama kelompok meminta terutama kepada pak Camat, juga kepada Danramil agar para penyuluh pertanian dari BPP itu intens dalam membina petani, sehingga ada peningkatan yang awalnya hanya bertani menjadi pengusaha tani.
“Sampai saat ini yang saya tahu dari sekitar 60% warga Sukasetia yang notabene petani baru 10% sampai 20% yang sudah menjadi pengusaha tani, rata-rata masih Bertani letak yang tidak dihitung untung ruginya,” sambung Edi.
Menurutnya, untuk menunjang keberhasilan ketahanan pangan yang menjadi program Pemerintah ini fokus kepada jagung dan padi yang intinya terhadap bahan makanan pokok ya? Apalagi sampai kepada yang disampaikan oleh pak Camat, kita harus sampai kepada daulat pangan.
“Yang terjadi hari ini pak, masih darurat pangan Pak, masih darurat pangan. Mencapai swasembada pangan pun belum, saya nyatakan belum. Oleh karena itu supaya program Pemerintah ini tercapai dan terlaksana, kami warga Desa Sukasetia para petani khususnya sangat memerlukan bimbingan yang intens,” tandas Anggota BPD Sukasetia, Dedi.