SEVENTCYBER.COM, BALI, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau penerapan penegakan Protokol Kesehatan (Prokes) dalam proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SMP Kristen 1 Harapan, Kota Denpasar Bali, Sabtu (15/01/2022). Untuk memastikan, para siswa dan pengajar terlindungi dari paparan Covid-19 serta tidak terjadi transmisi saat kembali ke keluarga.
Pada kesempatan itu, Sigit menyempatkan diri berdialog untuk mendengarkan perasaan para siswa terkait dengan kebijakan pembelajaran tatap muka.
Ia mendengarkan secara langsung, bahwa pelajar tersebut menjawab serempak dengan mengaku merasa senang bisa kembali mengenyam bangku pendidikan dengan hadir secara fisik. Karena suasana belajar lebih baik dan dapat bertemu dengan kawan-kawan lainnya.
Sigit merasa bahagia, karena para pelajar SMP telah melaksanakan vaksinasi dosis II. Menurutnya, hal ini mencegah kekhawatiran terjadinya penyebaran virus Corona.
Tak lupa, mantan Kapolda Banten itu mengingatkan kepada para pelajar yang merupakan generasi penerus bangsa. Untuk terus menjadikan momentum pelaksanaan pembelajaran tatap muka ini sebagai semangat dan keseriusan untuk meraih pendidikan yang lebih baik lagi. Agar cita-cita para siswa dapat terwujud.
“Semua cita-cita kalian bagus yang penting fokus belajarnya untuk bisa menggapainya, biar bisa menjadi kebanggaan keluarga dan orang tua. Selamat belajar semuanya,” ujar Sigit.
Sebelumnya, Ia telah memaparkan soal syarat wajib untuk mendukung kebijakan Pemerintah Indonesia terkait pembelajaran tatap muka secara langsung. Menurut Sigit, setidaknya ada dua hal yang harus dipenuhi untuk mengimplementasikan kebijakan itu, yakni target vaksinasi masyarakat umum harus 70 persen dan kelompok lanjut usia (lansia) wajib 60 persen.
“Pemerintah saat ini telah memberikan kebijakan, tentunya untuk melaksanakan PTM 100 persen dan vaksinasi anak, maka target pencapaian vaksinasi masyarakat umum 70 persen dan lansia 60 persen harus terpenuhi,” ucapnya.
Mantan Kabareskrim Polri ini pun menjelaskan, proses belajar mengajar anak secara tatap muka langsung merupakan hal yang sangat penting. Mengingat, hampir dua tahun semenjak Pandemi Covid-19, generasi bangsa kehilangan momentum tersebut.
Namun disisi lain, guna mewujudkan pembelajaran secara tatap muka harus ada jaminan kesehatan dan imunitas terhadap anak dari bahaya paparan virus corona. Salah satunya adalah dengan memberikan suntikan vaksin. unkapnya.
lanjut Sigit, penguatan imunitas terhadap anak juga akan memberikan jaminan kesehatan kepada orang tua dan orang-orang yang ada di dalam lingkungan keluarganya. Sehingga tidak perlu ada rasa khawatir munculnya klaster keluarga, ketika PTM 100 persen diberlakukan.
“Kita ingin anak-anak segera melaksanakan tatap muka. Namun disisi lain, harus yakin anak-anak kita sudah dibekali vaksinasi atau imunisasi. Sehingga memiliki imunitas dan kekebalan saat melaksanakan aktivitas aman tidak menjadi carrier karena saat kembali biasanya bertemu orang tua, nenek atau kakek dan juga yang memiliki posisi rentan apabila tidak diberikan imunisasi atau vaksinasi,” tegasnya.