Sementara itu, Danramil Tanjungsari, Kapten Inf Agus mengatakan, bahwa program door to door pendistribusian beras murah ini merupakan strategi konkret dalam menjaga pasokan pangan sekaligus menstabilkan harga hingga ke pelosok.
“Saat ini kami mengerahkan para Babinsa untuk berpatroli sambil membawa beras SPHP dengan kendaraan yang ada, bahkan dengan kendaraan pribadi. Harapannya, pada Oktober mendatang harga beras mulai stabil di pasaran,” ungkap Kapten Inf Agus kepada awak media saat dihubungi melalui telepon.
Tak hanya di Banyuresmi, terang dia, kegiatan serupa juga digelar di desa-desa lain yang jauh dari perkotaan, seperti Cijeruk, Cimarias, Cinangerang (Kecamatan Pamulihan) serta Genteng, Sindangsari, dan Mekarsari (Kecamatan Sukasari).
“Kemudian di Pasar Tumpah Cikubang, Desa Citali, Kecamatan Pamulihan, Babinsa Koramil 1004 Tanjungsari, Serma Tri Haryanto dan Serma Nunu Sumirat, juga menggelar Gerakan Pangan Murah. Dengan kendaraan pribadi, keduanya membawa lebih dari 2 ton beras SPHP yang langsung habis diserbu warga pada Minggu pagi ini,” paparnya.
Danramil Kapten Inf Agus menambahkan, Perum Bulog memastikan kecukupan pasokan beras SPHP maupun beras premium di ritel modern di tengah isu kelangkaan beras. Hal ini terbukti dengan gencarnya Bulog bersama TNI/Polri melaksanakan Gerakan Pangan Murah hingga pelosok desa, sehingga masyarakat dapat memperoleh beras dengan harga terjangkau.
“Kehadiran TNI di tengah masyarakat, bahkan di hari libur menjadi bukti nyata komitmen Babinsa dalam membantu pemerintah menstabilkan harga beras. Kehadiran mereka benar-benar dirasakan manfaatnya oleh warga di pelosok pedesaan Sumedang,” tandasnya. (Udin)