SEVENTCYBER.COM – Tidak perlu waktu lama, akhirnya Polres Tasikmalaya Kota mengungkap identitas jasad pria yang ditemukan membusuk di pinggir Sungai Citanduy Bendungan Leuwikeris Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (12/10/2022) sore.
Baca Juga : Pencari Ikan Dikagetkan Dengan Penemuan Sesosok Jasad Sudah Membusuk di Sungai Citanduy Bendungan Leuwikeris
Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Cineam Polres Tasikmalaya Kota AKP Dede Darmawan, bahwa setelah proses evakuasi tuntas sekira jam 14.30 WIB dan membawa korban ke kamar mayat RSUD dr. Soekardjo, kemudian ada pihak keluarga yang datang ke kamar mayat.
“Benar adapun identitas korban adalah Endang Setiawan (50) warga Kampung Sukahening Desa Sukahening Kecamatan Sukahening Kabupaten Tasikmalaya,” ungkapnya.
Lanjut dia, ada pihak yang merasa kehilangan anggota keluarganya kemudian Unit Inafis melakukan identifikasi serta pencocokan terkait barang yang masih menempel di jenazah, dengan ciri-ciri yang disampaikan pihak keluarga.
“Pihak keluarga mengenali dari salah satu barang yang dikenakan korban semasa hidupnya yaitu memakai 2 cincin di jari manisnya,” imbuh Kapolsek.
Kapolsek Cineam menambahkan, dari keterangan pihak keluarganya bahwa korban terakhir kali menghilang pada hari Jum’at lalu 07 Oktober 2022 sekira jam 14.30 WIB hanyut di Sungai Cibuyut Dusun Desa Kaler Desa Cihaurbeuti Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis.
“Korban saat itu hilang akibat terbawa arus Sungai Cibuyut saat hujan deras, namun sepeda motor korban tersangkut tembok jembatan” jelasnya.
Baca Juga : Operasi Zebra Lodaya 2022, Satlantas Polres Tasikmalaya Kota Bagikan Helm kepada Pelanggar
Sementara itu, perwakilan dari keluarga korban Sofyan Sauri mengapresiasi pihak Polres Tasikmalaya Kota, Polres Ciamis, BPBD Kabupaten Tasikmalaya dan BPBD Kabupaten Ciamis yang telah membantu mencari dan mengevakuasi serta mengidentifikasi korban.
“Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu pencarian dari awal hingga ditemukannya anggota keluarga kami,” ungkapnya
Pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi dan menerima kejadian ini sebagai takdir, kemudian keluarganya membawa korban untuk dikebumikan.