Kapolri menyampaikan kesetaraan gender ini telah menjadi isu global dan sudah diperjuangkan sejak lama. Kapolri lalu menceritakan perjuangan di beberapa negara sehingga akhirnya disepakati Hari Perempuan Internasional setiap 8 Maret.
Perjuangan mengenai kesetaraan gender juga sudah lama dilakukan di Indonesia. Kapolri menyebut beberapa nama seperti Cut Nyak Dien, Cut Meutia, RA Kartini, hingga Nyai Ahmad Dahlan.
“Dan tentunya Aisyiyah masuk di dalamnya karena pada tahun 1917, waktu yang juga hampir sama dengan pergerakannya yang terjadi di negara-negara maju saat itu, Aisyiyah saat itu berdiri untuk kemudian bergerak memperjuangkan eksistensi perempuan khususnya dalam bidang politik pendidikan ekonomi dan sosial,” ujar Kapolri.
Kapolri mengatakan perjuangan para perempuan itu juga dilanjutkan sampai hari ini. Dia lalu menjelaskan soal adanya beberapa menteri perempuan di kabinet hingga Indonesia yang pernah dipimpin oleh presiden perempuan.
“Dan ini tentunya menunjukkan keberpihakan negara, keberpihakan pemerintah terhadap perempuan bahkan kita juga pernah memiliki presiden kelima Ibu Megawati Soekarnoputri,” ujar dia.