Hadiri Rembuk Stunting di Kiarajangkung, Camat: Stunting Adalah Fenomena yang Real

sEVENTcyber.comCamat Sukahening, Ucu Mulyana, S.IP, menghadiri kegiatan musyawarah desa fasilitasi rembuk stunting skala desa, di Aula Desa Kiarajangkung, Kecamatan Sukahening, Kabupaten Tasikmalaya, Jum’at (20/06/2025).

Camat Sukahening, Ucu Mulyana, S.IP, menyampaikan arahannya dalam kegiatan musyawarah desa fasilitasi rembuk stunting skala Desa Kiarajangkung

Dalam sambutannya, Camat bertanya kepada para Kader, berbicara stunting aneh tidak, tidak aneh. Bosan tidak, jangan bosan!

“Stunting adalah fenomena yang real, dan bahaya kalau Desa Kiarajangkung masih 15% ke atas,” ungkapnya.

Disini tidak perlu ada yang disalahkan, kebijakan Pemerintah Desa untuk program PMT (Pemberian Makanan Tambahan)-nya oke, pembinaan Kader-nya ya.

“Bukan kurang pintar Kader-nya yang hari ini 15,7% wasting masih ada, saya ingin yang stunting itu usianya sudah di atas 2 tahun karena new stunting, stop di tahun 2024,” sambung Ucu.

Camat menyarankan, kasih treatment kepada yang fokus. Sekarang yang wasting tekan jangan sampai meloncat ke 16%, stop 15 turunkan jadi 14, apalagi 10 Alhamdulillah.

“Ada kemungkinan anak yang stunting itu dari faktor gizinya kurang bagus, ada juga yang dari pola asuh. Kasih gizinya yang seimbang,” ujarnya.

Tolong makanannya, sekarang kita sama-sama coba yang 15% wasting itu jangan ada yang loncat jadi stunting.

“Hari ini saya harap ada identifikasi yang jelas, bahwa ini dari pola asuh dan ini kurang gizi. Kita akan intervensi dari berbagai sesi kalau itu penerima PKH (Program Keluarga Harapan),” tambah Ucu.

Ia menyampaikan, pada kegiatan kali ini turut dihadiri oleh generasi gadget atau milenial, ya minimal ngobrol dengan sesama yang seumurannya. Saat mau nikah harus di vaksin, pada saat kehamilan harus diperiksa dan lain-lainnya.

“Stunting itu salah satunya akibat padasaat memproduksi, dan proses pernikahan, intinya pola pengentasan stunting itu harus ada edukasi. Ini harus menjadi tanggung jawab bersama, dan harus semua unsur,” tadasnya.

Baca Juga  Asda I Kabupaten Tasikmalaya Hadiri Pelantikan Anggota Panwascam

Ibu-ibu Kader yang luar biasa ini menjadi dutanya dan sekarang identifikasi yang 15,33% itu, serta harus berbagi tugas, satu Kader mengurus satu orang yang stunting.

“Kawil (Kepala Wilayah), RT libatkan, dari jumlah yang 15,33% itu sebanyak 25 anak yang stunting dan wasting masing-masing mengawasi satu orang anak. by kasus ke sananya satu solusi, jadi kalau tidak begitu tidak akan beres,” papar Ucu.

Lebih lanjut, Camat Ucu menegaskan, kenapa hari ini harus teridentifikasi, jadi untuk di RKP tahun 2026 nanti pada bulan Juli sekarang ini harus mulai dibahas.

“Kita harus pasti mengidentifikasinya, apakah yang wasting itu harus diberi susu, apakah harus dikasih gizi protein yang beda atau pola asuh,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *