CIAMIS — Bertempat di Halaman Gedung Islamic Center Kabupaten Ciamis, Bupati Herdiat Sunarya menerima penghargaan dari Santri pada kegiatan tabligh akbar dan silaturrahmi santri se-Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (28/10/2021) malam.
Kegiatan tersebut dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional dan Maulid Nabi Muhammad SAW. Dihadiri Hadir Wakil Bupati Ciamis, Sekretaris Daerah, Unsur Forkopimda, para Pimpinan Pesantren beserta para A’lim Ulama.
Mengawali sambutanya, Bupati Ciamis Herdiat mengaku bangga kepada para santri Ciamis karena meski hujan deras tapi tetap bersemangat mengikuti acara.
“Atas nama Pemerintah, saya mengucapkan Selamat Hari Santri Nasional. Sejak tahun 2015 Pemerintah telah mengambil satu keputusan bahwa tanggal 22 Oktober adalah Hari Santri Nasional,” ucapnya.
Herdiat mengatakan, di Hari Santri tahun ini Pemerintah mengusung tema “Santri Siaga Jiwa Raga”. Tema tersebut memberikan motivasi dan semangat juang serta keteladanan pada para santri-santri di seluruh Indonesia.
“Dengan momentum hari Santri ini, semoga santri Ciamis semakin maju dan berkembang,” harapnya.
Ia mengingatkan, bahwa saat ini pandemi belum selesai oleh karen itu masyarakat harus tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan (Prokes).
“Meskipun kasus sudah melandai dan BOR Rumah Sakit kosong, namun kita saat ini masih tetap berada di tengah-tengah pandemi, maka dari itu tetap patuhi Prokes yang paling penting adalah memakai masker dan vaksinasi,” tegasnya.
Dengan masker berarti melindungi diri sendiri dan melindungi orang lain disekitar kita. tuturnya.
Herdiat memohon bantuan kepada semua pihak baik Ulama dan Kiyai untuk sama-sama memberikan edukasi dan sosialisasi pada seluruh jajaran masyarakat. tambahnya.
Sementara itu, Perwakilan Kiyai Ciamis KH. Syarif Hidayat menyampaikan, upacara hari santri telah dilaksanakan di berbagai pesantren. Bukan hanya secara seremonial tapi lebih memperlihatkan dakwah kepesantrenan di seluruh tanah air Indonesia.
“Pesantren berdiri jauh sebelum berdirinya Indonesia yang dipelopori oleh para ulama, sehingga bisa menggelorakan perjuangan untuk merebut kemerdekaan,” ungkapnya.
lanjut KH. Syarif, paling tidak bangsa Indonesia mengetahui kehadiran Pesantren dan Santri tidak lepas dari peranya dalam mendirikan bangsa ini. pungkasnya.