SEVENTCYBER.COM – Polsek Cibeureum dan Unit Inafis Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota melakukan evakuasi penemuan mayat pria di Sungai Cikalang, tepatnya di Kampung Gobang Kelurahan Singkup Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya, Sabtu (15/10/2022).
Baca Juga : Tiga Tersangka Judi Online yang Ditangkap di Kamboja Sudah di RI, Langsung Ditahan
Kapolsek Cibeureum Polres Tasikmalaya Kota AKP Yusuf Setyanto membenarkan bahwa pihaknya menerima laporan warga adanya penemuan mayat di Jembatan Gobang.
“Ya kami tadi siang sekitar jam 11.30 WIB, kami menerima laporan warga adanya penemuan mayat di Jembatan Gobang,” paparnya.
Kemudian, lanjut Kapolsek, pihaknya bersama Unit Inafis Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan evakuasi korban ke RSUD dr Sukardjo.
“Kami lakukan olah TKP dan ditemukan mayat pria, kemudian dibantu warga kami lakukan evakuasi ke RSUD dr. Sukardjo,” imbuhnya.
Menurutnya, dari keterangan beberapa saksi dilokasi tersebut, saat itu melihat benda hanyut diduga kelapa, namun setelah diteliti ternyata sesosok mayat pria, kemudian melaporkannya ke Polsek Cibeureum.
Selanjutnya korban dievakusi ke RSUD dr. Sukardjo untuk dilakukan pemeriksaan medis dan identifikasi lebih lanjut oleh Tim Inafis Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota.
“Setelah dilakukan identifikasi, korban diketahui bernama DK (38) warga Ciponyo Kelurahan Mangkubumi Kota Tasikmalaya,” ungkap Kapolsek.
Baca Juga : Kapolsek Pancatengah Turun Secara Langsung Monitoring Penyaluran BLT DD
Kondisi korban, lanjut Kapolsek, diperkirakan sudah lebih dari 12 jam, dan dari hasil pemeriksaan ditubuh korban ditemukan luka robek dipelipis, dahi dan kelopak mata.
“Tadi sudah ada pihak keluarganya datang ke kamar mayat RSUD dan mengenali korban serta mengatakan bahwa korban punya riwayat epilepsi, dan pernah mengalami kecelakaan lalu lintas dengan luka dibagian kepalanya dan masih dalam perawatan akibat kecelakaan tersebut,” paparnya.
Kapolsek menambahkan, bahwa ada keterangan warga yang melihat korban jatuh ke sungai di daerah Awipari.
“Pihak keluarga menolak untuk di autopsi dan sudah menerima hal ini sebagai musibah, kemudian keluarganya membawa jenazahnya untuk dikebumikan,” pungkasnya.